Apa itu Autisme?
Autisme memiliki banyak spektrum dengan perbedaan satu sama lainnya. Karena itu sangat penting untuk memahami apakah sebenarnya dan fakta autisme itu.
Banyak pendapat negatif tentang autisme dan tidak sedikit juga yang berpandangan positif. Sebagai orang tua yang menerima keikhlasan untuk mendidik anaknya yang autis, akan mampu mengarahkan kemampuan positif.
Berikut adalah 7 fakta-fakta mengenai autisme sendiri:
1. Autisme adalah ‘Spectrum’ Disorder
Artinya autisme itu memiliki tingkat tersendiri, bisa sedikit autistik atau sangat autistik. Bisa jadi mereka akan menjadi anak yang cerdas dan verbal, atau bisa menjadi cacat mental dan non-verbal. Inilah yang disebut spektrum disorder atau gangguan spektrum autisme, dimana mereka memiliki gejala komunikasi sosial seperti tidak kontak mata dan percakapan yang berbeda dari orang biasa.
2. Sindrom Asperger (SA)
Hal yang signifikan adalah antara Sindrom Asperger dan High Functioning Autism. Orang-orang dengan SA biasanya berkembang dengan cepat, sementara orang-orang dengan autisme biasanya memiliki keterlambatan bicara. Orang dengan SA umumnya sangat cerah dan verbal, tetapi mempunyai defisit sosial atau “Geek Syndrome“.
3. Autisme Tidak Semua Sama
Perlu dilihat bahwa autisme itu ada yang cerewet dan juga pendiam. Hal ini juga tergantung jika seseorang itu memiliki masalah sensoris, masalah pencernaan, kesulitan tidur dan masalah medis lainnya. Hal yang paling menonjol adalah keterlambatan komunikasi sosial yang sering menyebabkan penundaan.
4. Autisme adalah Diagnosa Seumur Hidup
Meski didiagnosa seumur hidup, namun tidak semua orang menerima intervensi tersebut, karena banyak yang berhasil menurunkan gejala-gejala autisme secara radikal. Banyak orang-orang dengan autisme bisa belajar membantu mengelola kesulitan dan bahkan memiliki kekuatan di dalam diri yang tidak dimiliki banyak orang. Tetapi orang dengan autisme kemungkinan besar akan autistik sepanjang hidup mereka.
5. Autisme Merupakan Faktor Genetik dan Lingkungan
Konon autisme dianggap sebagai kesalahan orang tua dalam membesarkan anaknya. Namun kini sudah diketahui bahwa autisme bukan disebabkan oleh faktor psikologis, melainkan bersifat genetik. Jika pasangan memiliki anak autistik, kemungkinan anak mereka yang berikutnya akan memiliki autisme adalah 5 sampai 10 persen.
6. Kepala Besar adalah Tanda Autisme
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association mengungkap bahwa otak anak autis berkembang dengan cara yang berbeda sejak usia dini. Peneliti menemukan bahwa kebanyakan anak yang didiagnosis autistik memiliki lingkar kepala yang kecil saat dilahirkan. Namun ketika berusia enam sampai 14 bulan, kepala dan otak mereka akan lebih besar daripada ukuran anak normal.
7. Diagnosa Autisme Cukup Cepat
Dengan berkembangnya teknologi kesehatan, saat ini autisme terdiagnosis dengan lebih mudah dan cepat. Konon dokter masih tidak bisa melakukan diagnosis autisme dengan tes medis atau laboratorium. Sehingga mereka hanya mengandalkan gejala secara perilaku pada anak. Hal ini memperlambat diagnosis karena autisme bisa tidak terdeteksi hingga tahap lanjut. Peneliti menjelaskan bahwa autisme seharusnya sudah bisa didiagnosis sejak anak berusia 3,5 tahun.
Baca juga:
Bagaimana Menangani Anak Autis?