Efek dan Penanganan Kecanduan Alkohol
Alkohol merupakan minuman yang sudah lama dikenal oleh masyarakat sejak berabad-abad tahun yang lalu. Alkohol juga dikenal sebagai minuman yang dapat memberi efek negatif bagi tubuh. Meskipun demikian, minuman seperti arak anggur, wiski, vodka dan bir sebenarnya juga memiliki dampak positif jika dikonsumsi dengan takaran yang pas dan sesuai. Misalnya, kandungan alkohol dalam arak anggur dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh wanita dan menurunkan resiko terjadinya kanker prostat bagi pria. Walaupun memiliki dampak positif bagi peminumnya, alkohol juga mampu meningkatkan resiko kecanduan dan menimbulkan dampak yang lebih besar daripada dampak positifnya jika Anda meminumnya dengan berlebihan.
Alkohol sebenarnya bukan hanya dapat digunakan untuk membuat minuman keras atau minuman beralkohol, alkohol juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembersih luka, obat penenang dan antiseptik. Namun, perbedaannya terdapat dalam kandungan yang ada di dalamnya. Minuman beralkohol mengandung etanol yang merupakan sebuah zat psikoaktif yang dapat menurunkan kesadaran. Minuman beralkohol juga mengandung sebuah zat adiktif sehingga dapat menimbulkan kecanduan.
Bukan sebuah rahasia lagi bahwa mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit maupun banyak dapat menyebabkan berbagai gangguan dan penyakit dalam tubuh. Jika Anda berpikir bahwa alkohol hanya akan memberikan efek samping seperti mabuk dan gangguan pencernaan seperti muntah, Anda salah besar. Ternyata menurut James C. Garbutt, MD, professor psikiatri di University of North Carolina di Chapel Hill School of Medicine dan peniliti di Bowles Center University for Alcohol Studies mengatakan bahwa alkohol dapat berdampak besar pada tubuh dan kita sering kali tidak sepenuhnya menyadari semua dampaknya. Mengonsumsi alkohol dapat berkaitan dengan 60 jenis penyakit kronis.
Karena bahaya yang ditimbulkannya, penjualan minuman beralkohol ini sering kali dibatasi jumlahnya ataupun umurnya oleh beberapa negara berkembang ataupun negara yang sudah maju seperti negara Indonesia yang memiliki batas usia 21 tahun untuk membeli dan mengonsumsi alkohol.
Berikut ini adalah beberapa dampak atau efek yang dapat ditimbulkan dari meminum alkohol.
Efek dari mengonsumsi alkohol
1. Kanker
Menurut Jurgen Rehm, PhD, ketua dari University of Toronto’s department of addiction policy dan peneliti di Centre for Addiction and Mental Health bahwa mengonsumsi alkohol secara rutin dapat meningkatkan resiko kanker. Hal ini disebabkan karena alkohol dalam tubuh diubah menjadi asetaldehida yang merupakansebuah karsinogen yang kuat.
Risiko kanker juga akan lebih meningkat jika ditambah dengan merokok secara rutin. Bukan hanya meningkatkan resiko kanker mulut, namun juga dapat menimbulkan resiko kanker tenggorokan, hati serta payudara.
2. Gangguan Mental Organik (GMO)
Gangguan Mental Organik suatu gangguan yang menyebabkan kita untuk sulit berpikir, merasakan, dan berperilaku. GMO timbul karena adanyareaksi langsung alkohol terhadap sel-sel saraf pusat. Orang yang terkena GMO akan mengalami perubahan perilaku seperti ingin berkelahi, melakukan tindakan kekerasan, dll. Mereka juga akan mengalami perubahan psikologi seperti mudah tersinggung, sulit untuk berkonsentrasi dan perubahan fisiologi seperti muka merah, mata juling, dll.
3. Merusak kesehatan kulit
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat memberikan efek yang buruk bagi kesehatan kulit kita dan bila di teruskan akan menimbulkan efek buruk yang permanen. Alkohol ini dapat membuat kulit Anda menjadi merah, mudah iritasi, kusam, jerawat, keriput dan gangguan kondisi kulit lainnya.
Salah satu gangguan kulit yang sering terjadi adalah Rosacea yang merupakan sebuah kelainan kulit yang dapat menyebabkan kulit yang memerah dan dapat berujung pada kecacatan pada wajah jika tidak diberikan penanganan secara dini. Konsumsi alkohol yang berlebih juga dapat membuat seseorang mengalami penuaan dini.