Feng Shui: Apa Unsur-unsur dan Cara Menggunakannya?
Sejarah Feng Shui
Istilah feng shui ini muncul sekitar 100 tahun silam atau tahun 1900-an. Sebelum itu, hanya dikenal dengan istilah kan-yu yang berarti pengamatan terhadap kekuatan langit dan bumi. Perubahan istilah dari Kan-yu menjadi feng shui terkait dengan pernyataan Guo Pu yaitu Aliran energi atau Qi (气) (dibaca “chi” dalam bahasa indonesia) yang disebarkan oleh Angin, berkumpul pada tempat-tempat yang berbatasan dengan Air.
Qi merupakan kekuatan alam yang bersifat positif dan negatif dan berperan penting pada kualitas feng shui suatu tempat. Berdasarkan feng shui, Qi mengacu pada energi dan kekuatan yang hidup. Adapun berdasarkan penjelasan feng shui tradisional, Qi mencakup orientasi struktur, usia, dan lingkungan, termasuk kemiringan, vegetasi, dan kualitas tanah. Feng shui yang merupakan ilmu topografi kuno dari Cina yang mempercayai bahwa jika kehidupan manusia selaras dengan ilmu perbintangan (astronomi) dan bumi (geografi) maka manusia akan mendapatkan hidup yang harmoni.
Untuk itu manusia berusaha untuk mendapatkan Qi yang positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi dialirkan oleh angin dan Qi akan berhenti ketika bertemu dengan air. Qi yang baik disebut dengan istilah napas kosmik naga yaitu yang dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. Sedangkan Qi buruk yang disebut Sha Qi, yang dipercaya sebagai pembawa nasib buruk.