Jejak Air Ditemukan di Planet Mars

Bukti Jejak Air Ditemukan di Planet Mars
Direktur Ilmu Planet NASA, Jim Green, mengungkapkan Mars bukanlah planet yang kering dan gersang seperti dugaan kita di masa lalu. Sebenarnya, temuan air di planet Mars ini bukan yang pertama kali, pada tahun 2008 para ilmuwan membenarkan bahwa ada air yang membeku di planet Mars. Akan tetapi penemuan tentang jejak air di planet Mars baru-baru ini semakin menguatkan bahwa planet tersebut memiliki jejak-jejak air.
Belum lama ini citra satelit yang dirilis NASA menunjukkan retakan mirip jejak air sungai yang pernah mengalir. Anak sungai yang tampak dalam citra satelit itu memiliki lebar 12-15 kaki dan panjang 300 kaki. Sungai itu tampak berisi tanah basah. Air yang mengalir pada sungai itu diduga mengandung jenis garam tertentu seperti magnesium perklorat, magnesium klorat, dan sodium perklorat. Zat-zat ini mencegah pembekuan air pada suhu yang sangat rendah. Suhu rata-rata air di Mars mencapai 81 derajat Fahrenheit.
Bukti air yang mengalir di planet Mars ini sebagian besar tampak seperti garis sempit dan gelap di permukaan yang cenderung timbul dan tenggelam selama bulan terpanas di Mars. Akan tetapi garis-garis itu akan memudar pada akhir tahun. Diduga garis itu akan memudar saat planet Mars mencapai suhu terendah yaitu 10 derajat di bawah nol. Hal ini dianalogikan, jika di Bumi saat itu tengah berlangsung musim dingin.
Para ilmuwan menduga air membeku tepat di bawah permukaan, tertutup oleh debu merah kering yang menyelimuti planet Mars. Beberapa dataran tinggi di planet Mars ini terdapat gambaran tanah yang terbentuk dari pembekuan air di dalam tanah. Bekuan air dalam tanah itu mencair dari waktu ke waktu.
Bukti adanya air di Mars pada musim panas dan beberapa musim sebelumnya menjadi kunci dalam riset yang dilakukan NASA. Penelitian yang terus-menerus dilakukan NASA pada planet Mars menguatkan bahwa planet merah ini memang memiliki semua zat dan merupakan tempat tinggal yang cocok untuk perkembangbiakan mikrobiologi. Mars diduga sebagai tempat yang mirip dengan Bumi pada awal masa sejarah. Mars pun menjadi tempat yang memiliki suhu dingin maupun cuaca kering yang masih berlangsung hingga saat ini. Ilmuwan juga meyakini bahwa di planet Mars pada tiga miliar tahun lalu identik dengan planet yang memiliki daerah berwarna gelap terlihat di permukaan dan ditafsirkan sebagai lautan. Pengamatan ini ditambahkan dengan fakta bahwa Mars memiliki waktu 24 jam, sehingga astronom William Herschel menyatakan pada tahun 1784 bahwa Mars memungkinkan sebagai tempat tinggal karena memiliki situasi yang mirip dengan Bumi.