April 7, 2016

Mengenal 5 Perbedaan Anak Aktif dan Anak Hiperaktif

mengenal perbedaan anak aktif atau Hiperaktif
Share artikel ini

Anak yang aktif memang menyenangkan, ada saja yang ia lakukan seolah tidak bisa diam sebentar saja. Akan tetapi terkadang keaktifannya malah justru membuat orang tua kerepotan. Bagaimana membedakan anak aktif atau hiperaktif?

Kondisi hiperaktif adalah kondisi dimana seorang anak aktif secara berlebihan atau tidak normal. Biasanya kondisi hiperaktif ini merupakan gejala dari penyebab lain. Penyebab yang paling banyak pada anak adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Penyakit lainnya misalnya gangguan pada kelenjar tiroid atau sistem saraf.

Karakteristik anak hiperaktif:

Bergerak terus menerus

Perilaku agresif

Perilaku impulsif

Mudah terganggu

Dan berikut Sukawu.com telah merangkum perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif.

1. Fokus dan perhatian

Anak aktif mampu berfokus saat menjalankan aktivitasnya. Ia dapat berkonsentrasi dalam menyelesaikan permainan atau pekerjaannya dan tidak mudah beralih perhatian.

Anak hiperaktif tidak bisa memfokuskan perhatiannya karena ia cepat bosan sehingga ia tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya atau permainannya. Ia sulit berfokus pada satu hal saja pada suatu waktu. Ketika orang berbicara, ia tidak bisa mengulang apa yang sudah dikatakan sebelumnya.

2. Tingkat aktivitas

Anak aktif melakukan aktivitas pada jam-jam yang seharusnya mereka beraktivitas dan akan berhenti pada saat istirahat.

Anak hiperaktif terus melakukan aktivitas seolah tidak mengenal rasa lelah. Aktivitas berupa melompat-lompat, memanjat pohon ataupun berlari-lari. Benda apapun juga dapat dijadikan mainan untuknya, misalnya sendok, piring dan sepatu. Ia juga tidak mau tidur siang dan tidur larut malam sekali.

3. Tingkat kesabaran

Anak aktif bisa bersabar menunggu, dapat mengantre dengan benar serta mengikuti aturan.

Anak hiperaktif tidak sabar, suka menyela saat orang lain sedang berbicara, menyerobot antrean dan bisa mengajak teman berbicara saat kelas berlangsung.

4. Tingkat pengertian

Anak aktif mengerti apa yang dikatakan orang tuanya dan dapat mengerjakan tugas dengan baik. Secara emosional tidak labil dan menurut.

Anak hiperaktif tidak mau mendengarkan orang tua dan suka menentang. Ia bergerak tak sesuai dengan situasi yang dihadapi dan sulit menyelesaikan tugasnya. Ia tidak bisa dinasehati dan mudah emosi bila diberi tahu apa yang benar karena emosi yang labil.

5. Tingkat agresivitas dan impusif

Anak aktif tidak impulsif (bertindak secara tiba-tiba) dan agresif (cenderung menyerang sesuatu). Ia adalah anak yang penurut dan tidak suka kekerasan.

Anak hiperaktif impulsif dan agresif. Ia tidak mampu mengontrol diri, bisa memukul anak lain tanpa sebab yang jelas. Ia juga usil dan suka mengganggu anak lainnya. Akibatnya ia memiliki pergaulan yang sempit karena anak lain cenderung menghindar.


Anda mungkin tertarik:

Mengenal Disleksia

Tanda-Tanda Autisme

Hal yang Harus Dihindari Oleh Ibu Hamil

(Visited 2,092 times, 1 visits today)
Share artikel ini

BERLANGGANAN NEWSLETTERS

Bergabunglah dengan Newsletter kami dan dapatkan tips dan artikel serta penawaran kursus terbaru


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *