Cara Mendidik Anak Autis
Bagaimana cara mendidik anak autis agar menjadi berprestasi terutama di usianya menjadi dewasa?
Autisme dapat terjadi pada anak mana saja, sejak lahir ataupun pada masa pertumbuhan. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada syaraf anak. Anak autis dapat dideteksi sejak dini, terutama saat berusia 6 bulan dengan menunjukan ciri-ciri seperti tidak mau tersenyum, kesulitan dalam bereaksi saat dipanggil namanya.
Meski demikian, bukan berarti orang tua tidak memberikan serta pengawasan terhadap anak autis.
Justru anak autis perlu mempunyai sebuah prestasi yang membanggakan untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.
Berikut adalah cara-cara mendidik anak autis:
1) Perhatikan Kesehatan Anak
Kondisi kesehatan anak harus lebih diperhatikan agar proses belajar berjalan dengan baik.
Jika kondisi mereka sehat, aktivitas belajar mereka tidak terganggu dengan sakit yang diderita oleh anak. Orang tua pun akan merasa lebih tenang jika anaknya dalam kondisi sehat. Sehingga suasana dan kondisi lingkungan keluarga turut mendukung dalam situasi belajar.
2) Memperhatikan Lingkungan Sekitar
Berikanlah tempat tinggal yang terbaik untuk anak autis.
Hal ini salah satu yang terpenting untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaannya dalam meraih sebuah keinginan.
Bekali juga anak dengan faktor penting dalam hal keagamaan yang ditanamkan sejak dini, serta faktor keluarga yang berperan karena anak autis membutuhkan pengawasan serta perhatian yang lebih dalam mendidiknya.
3) Pilihlah Sekolah yang Tepat
Bangun komunikasi terbaik bagi anak autis, dan bangunlah disiplin dan sikap tegas terhadapnya.
Kembali ke faktor sekolah, dimana sekolah merupakan salah satu tempat yang menjadi penentu bagi perkembangan anak. Pilihlah sekolah sesuai dengan kualitas yang terbaik dan sesuai dengan kenyamanan pada anak dan mendidik dengan baik.
Memilih sekolah yang tepat bagi anak autis, akan membuka peluang kecerdasan yang maksimal dan si anak tetap berprestasi. Meskipun demikian, lingkungan keluarga, sosial dan lingkungan sekolah merupakan motivasi untuk anak autis berprestasi.
4) Perhatikan Bakat Anak
Bakat anak semua datangnya dari cara mendidik orang tua.
Merekalah yang bisa memberikan pilihan dan mengenalkannya kepada anak. Ikutsertakan anak dalam tes dan bakat sebagai salah satu cara untuk menemukan bakat mereka. Ketika bakatnya telah terlihat, orang tua harus mengarahkannya ke sekolah atau sanggar yang bisa mendukung bakat si anak.
5) Pemilihan Pendidikan yang Tepat
Bagi anak autis, pendidikan dapat dipilihkan oleh orangtua.
Seperti pendidikan yang bersifat vocation yaitu pendidikan tidak ideal bagi anak berkebutuhan khusus. Biasanya anak autis mempunyai IQ dan EQ yang tidak seimbang sehingga mereka membutuhkan dukungan dalam pendidikannya. Baik pendidikan formal ataupun tidak, dapat diberikan secara bersama-sama.
6) Dengarkan Lagu
Lagu adalah cara menyenangkan untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, karena umumnya anak-anak suka sekali bernyanyi.
Melalui bernyanyi, anak dapat belajar mengucapkan lirik lagu tersebut satu persatu. Mengajari anak menyanyi dapat dimulai dari lagu pendek dan sederhana, yang tentunya sangat disukai oleh anak.
7) Permainan Tiba-Tiba
Permainan tiba-tiba merupakan permainan tidak terencana tapi mengasyikkan, karena mengajari anak bicara dari apa yang menarik perhatiannya saat itu.
Misalnya, anak tertarik pada kaleng bekas yang kebetulan tergeletak di lantai. Lantas anak mengambil, membuka dan menutup kaleng tersebut. Kesempatan ini dapat digunakan oleh orang tua atau terapis untuk mengajari konsep “buka” dan “tutup”.
Baca juga:
Cara Menguji Tingkat Kecerdasan Anak Sejak Dini
Homeschooling Atau Sekolah Formal?