Mengatasi Hambatan Menjadi Ibu Rumah Tangga dan Wanita Karir
Menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak hambatan yang dirasakan ketika memiliki peran ganda. Apa saja hambatannya dan bagaimana menanganinya?
1. Anak rewel ditinggal kerja
Saat Anda ingin berangkat kerja, anak Anda rewel karena tidak ingin ditinggal oleh ibunya. Anak usia balita terkadang cemas karena sudah terbiasa dengan ibunya, maka usahakan orang yang mengasuhnya saat Anda pergi adalah orang yang sudah dikenalnya. Misalnya neneknya atau asisten rumah tangga yang sudah biasa mengurus anak Anda.
Awalnya mungkin ia akan menangis ketika Anda pergi, namun lambat laun ia tidak akan menangis lagi karena diberi pengertian bahwa Anda bekerja untuk kepentingan anak juga. Asah bakat si kecil dengan mengikuti kursus menari, kursus matematika atau kursus bahasa.
2. Suami merasa tidak diperhatikan
Menjalankan peran ganda memang lelah karena Anda bekerja di luar seharian, kemudian pulang ke rumah dengan wajah kuyu dan lelah. Saat suami Anda ingin bercerita atau berdiskusi, Anda sudah tidak ada tenaga untuknya. Jangan sampai suami Anda merasa tidak diperhatikan karena dapat memicu konflik rumah tangga.
Solusinya adalah berkomunikasi dengan suami bagaimana caranya agar suami merasa diperhatikan. Misalnya menjaga penampilan saat di rumah, atau sekadar mengambilkan segelas air minum saat ia pulang.
(Baca juga: Tantangan Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Berkarir)
3. Kesempatan karir terhambat
Bila Anda sangat berambisius untuk meniti karir Anda ke puncak, maka pada saat yang bersamaan dengan menjadi seorang ibu rumah tangga, hal ini agak sulit dicapai. Di satu sisi keluarga Anda membutuhkan perhatian Anda, dan di sisi lainnya Anda ingin berkarya di luar rumah tangga. Anda juga harus pandai mengatur waktu untuk keduanya.
Maka ketika ditawarkan pekerjaan Anda harus menimbang-nimbang terlebih dahulu dan berdiskusi dengan suami Anda sebelum mengambilnya. Apalagi bila pekerjaan itu memerlukan Anda untuk bepergian selama berhari-hari.
(Baca juga: Karir Istri Lebih Cemerlang Dibanding Suami)
4. Bersaing dengan rekan kerja
Dengan beban pekerjaan yang berat bagi wanita karir yang merangkap ibu rumah tangga, maka kinerja Anda mungkin tidak lebih baik daripada rekan kerja lainnya. Di saat rekan kerja Anda mendapatkan promosi atau bonus, mungkin Anda belum karena dianggap kurang memberikan kontribusi untuk perusahaan.
Maka dari itu, fokuskan waktu dan pikiran agar mendapatkan hasil yang maksimal, serta buatlah prestasi yang baik sehingga atasan Anda juga melihat hasil kerja keras Anda.
5. Memiliki atasan yang kaku
Terkadang Anda memiliki atasan yang kaku, artinya kurang pengertian terhadap masalah yang Anda hadapi. Misalnya tiba-tiba anak Anda sakit sehingga Anda harus pulang lebih awal atau bahkan tidak bisa masuk kantor karena merawat anak.
Bila demikian Anda harus berkomunikasi dengan atasan Anda, bila perlu datanglah ke ruang kerjanya dan bicarakan secara langsung kondisi Anda. Tetapi jangan salah gunakan kepercayaan atasan Anda supaya ia percaya dan tidak keberatan jika Anda meminta kelonggaran waktu jika memang ada masalah mendesak di rumah tangga.
(Baca juga: Masalah Pekerjaan yang Sering Dihadapi)
6. Sulit memiliki waktu sendiri (“me” time)
Karena kesibukan tugas ganda menyebabkan waktu Anda tersita untuk kedua tugas. Banyak hambatan yang dialami pada saat ingin memiliki waktu sendiri, misalnya anak sakit atau suami minta ditemani untuk pertemuannya. Sebisa mungkin Anda meluangkan waktu untuk sendiri walaupun hanya beberapa menit saja.
Waktu untuk diri sendiri (“me” time) sangat bermanfaat antara lain untuk menenangkan diri dari stress pekerjaan atau kebosanan rutinitas. “Me” time juga dapat membantu Anda untuk menemukan inspirasi dan juga berpikir tanpa pengaruh orang lain. Waktu seperti ini bisa Anda lakukan sambil berbelanja di mal, atau merawat diri di salon.
7. Hambatan kesehatan
Tekanan pekerjaan baik di rumah maupun di tempat kerja dapat menjadikan wanita rawan sakit. Bila Anda sakit pekerjaan Anda akan terhambat. Sakit yang biasanya dirasakan seorang wanita adalah stress, nyeri kepala, nyeri ulu hati, nyeri leher dan tengkuk, serta batuk dan pilek.
Jika Anda sering menemukan gejala seperti itu, maka Anda perlu mengevaluasi kembali cara kerja. Barangkali Anda terlalu sibuk sehingga telat makan dan kurang waktu beristirahat.
Cara mudah yang dapat Anda lakukan setiap hari adalah minum air setidaknya 8 gelas per hari, makan teratur minimal tiga kali sehari, dan melakukan peregangan sederhana pada saat bekerja.
(Baca juga: Menu Makanan Sarapan Pagi yang Sehat dan Praktis)
Baca juga:
Tantangan Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Berkarir
7 Tips Menjadi Ibu Rumah Tangga Sekaligus Wanita Karir