Mengenal dan Manfaat Ilmu Bela Diri
2. Pencak silat
Pencak silat merupakan seni ilmu bela diri khas Indonesia. Ilmu bela diri ini mengandalkan seluruh tubuhnya untuk menggabungkan serangan, bergulat dan teknik melempar ataupun menyerang dengan senjata. Setiap bagian dari tubuh dapat digunakan untuk menyerang ataupun untuk diserang. Pencak silat bukan hanya dipraktekkan untuk pertahanan fisik, namun juga untuk pencapaian tujuan psikologis yang lebih tinggi seperti dapat membangkitkan rasa percaya diri, melatih perkembangan mental, melatih kewaspadaan pada setiap waktu, membina jiwa yang sportif dan meningkatkan disiplin dan ketekunan dalam kehidupan sehari-hari.
Gaya menyerang dan gerakan dari pencak silat sendiri pun sangat berbeda dengan ilmu bela diri lainnya. Mereka menggunakan taktik serangan dengan meninju atau memukul, menendang, menangkis untuk memblokir serangan ataupun melakukan serangan pura-pura atau tipuan.
Sikap dasar utama dalam pencak silat adalah dengan memasang kuda-kuda untuk menjaga stabilitas dan menguatkan tubuh yang mungkin untuk memulai serangan ataupun untuk menghindar dari serangan. Selain sikap kuda-kuda, mereka juga memiliki sikap harimau yang merupakan sikap membungkukkan badan dengan sangat rendah dan hampir menyerupai gerakan merangkak.
Para praktisi pencak silat harus mempelajari sikap dasar utama ini agar mereka dapat melanjutkan latihan dan kedisiplinan mereka dalam mempelajari gerakan menyerang dan menghindari lawan. Pencak silat tidak memiliki jurus yang khusus, mereka menyerang dengan bergantung pada insiatif dan kemampuan mereka karena jurus yang diajarkan dapat mengembangkan refleks yang terdapat dalam pribadi masing-masing untuk melakukan serangan.
Namun, pencak silat memiliki dua jurus gerakan bergulat dan menyerang yang berbeda dengan ilmu bela diri pada umumnya, yaitu jurus guntingan dan jurus sapuan. Jurus guntingan merupakan sebuah metode bergulat dengan memegang kaki sang lawan untuk menjatuhkan menghentikan serangan lawan sedangkan jurus sapuan adalah metode dalam menyerang kaki lawan untuk meruntuhkan sikap dasar mereka dan menggulingkan serta menjatuhkan lawan.
Selain kedua jurus gerakan itu, ilmu bela diri pencak silat hanya menggunakan tendangan dan pukulan ataupun keduanya dalam menyerang lawan. Pencak silat memperbolehkan praktisinya untuk melakukan serangan dengan lutut dan sikut sedangkan tangkisan biasanya juga dilakukan dengan tangan, kaki ataupun dengan bahu.
Bela diri pencak silat juga sering kali menggunakan senjata dalam serangannya. Salah satu senjata yang paling terkenal dan khas Indonesia adalah kris yang merupakan sebuah belati asimetris dengan pola khusus yang terdapat di pisaunya.
3. Taekwondo
Taekwondo adalah seni ilmu bela diri yang berasal dari Korea. Serangan dari ilmu bela diri ini sangat mengandalkan tendangan. Tendangan dalam taekwondo biasanya melakukan serangan melalui tendangan diatas kepala, tendangan melompat, tendangan berputar dan teknik menendang cepat. Untuk mendapatkan tendangan yang lincah serta cepat, praktisi taekwondo harus menggunakan sikap dasar kuda-kuda yang lebih sempit sehingga sikap dasar ini kurang stabil dari lawan yang menggunakan sikap dasar kuda-kuda yang lebar dan luas. Semakin lebar dan luas sikap dasar seseorang, semakin stabil pula seseorang sehingga sulit untuk dilawan saat mereka sedang mengadopsi sikap dasar ini.
Untuk mengimbangi hal ini, taekwondo mengajarkan jurus untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan menendang mereka seperti jurus gaya reaksi yang merupakan sebuah metode untuk membawa ke depan bagian tubuh yang akan menyerang lawan dan bagian tubuh lain harus dibawa ke belakang untuk memberikan kekuatan lebih pada bagian tubuh yang akan dipakai untuk menyerang lawan. Taekwondo juga mengajarkan konsentrasi, keseimbangan, cara untuk mengontrol pernafasan Anda, kecepatan serta mengajarkan untuk merilkekskan badan Anda saat tidak menyerang dan menegangkan tubuh saat menyerang. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat energi untuk membawa dampak dan efek yang lebih besar pada sang lawan.