Mengenal Disleksia
Mengenal Disleksia #2:
Kesulitan membaca dan mengeja
Anak disleksia mengalami masalah fonologi (hubungan sistematik antara huruf dan bunyi), kesulitan ini bukan karena disebabkan oleh pendengaran, akan tetapi berkaitan dengan proses pengolahan input pada otak. Misalnya ia sulit membedakan antara ‘kopi’ dan ‘topi’ atau menyebut ‘helikopter’ sebagai ‘hekolipter’.
Saat membaca dengan lantang, ia cenderung menghiraukan tanda baca, atau berbicara secara lamban. Karena merasa sulit, ia lebih cepat memahami dengan mendengarkan daripada membaca.
Mengenal Disleksia #3:
Kesulitan membaca dan menulis
Saat anak masuk sekolah, ia akan mulai belajar membaca dan menulis. Anak disleksia kesulitan menulis dan membaca, karena ia mengalami kesulitan dalam mempelajari huruf, baik bentuk maupun bunyinya. Beberapa huruf seringkali tertukar, seperti ‘b’ dan ‘d’ dan ‘t’ dan ‘j’.
Kesulitan menulis ditunjukkan dengan lambat dan nampak berat, memegang alat tulis dengan cara aneh, atau sering mengalami kram tangan karena mencengkeram pensil terlalu kuat. Ia cenderung menghindari pekerjaan menulis.