Tragedi Tragis karena Media Sosial

Banyak kejadian yang terjadi pada anak dan remaja sejak munculnya banyak media sosial di dunia ini. Orang jahat menggunakan platform media sosial untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Apa saja tragedi yang dialami anak dan remaja?
Di zaman modern ini memang media sosial banyak digemari anak muda karena dapat menghubungkan komunikasi dengan temannya tanpa harus bertatap muka. Perlu Anda ketahui banyak peristiwa yang terjadi akibat penggunaan media sosial. Simak apa saja tragedi tragis yang terjadi akibat media sosial.
1. Cyberbullying
Berdasarkan penelitian dari Yahoo, pengguna media sosial tertinggi di Indonesia adalah remaja usia 15-19 tahun. Sayangnya tidak semua remaja tersebut mengerti penggunaan media sosial yang tepat. Banyak anak-anak dan remaja yang menjadi korban cyberbullying dari teman-teman di media sosial.
Korban cyberbullying tersebuat kebanyakan mendapat perlakuan yang tidak baik, seperti penghinaan tentang penampilan, ras, agama atau suku. Biasanya korban cyberbullying adalah remaja di bawah 18 tahun.
(Baca juga: Melindungi Anak dari Cyberbullying)
2. Pelecehan seksual dan pemerkosaan
Akhir-akhir ini sering terdengar kisah mengenai korban pemerkosaan yang kejadiannya berawal dari pertemanan di media sosial.
Korban yang masih remaja dan pelaku saling berkenalan dan berjanjian untuk bertemu. Ternyata pada saat bertemu, remaja diperkosa dan tak jarang kejadian pemerkosaan berakhir pada pembunuhan pada korban. Pembunuhan dapat ditutup dengan menghilangkan jejak agar korban terkesan mengalami kecelakaan.
Anak remaja memang merasa senang bila memiliki jumlah teman yang banyak di sosial media. Ketika diajak bertemu dengan orang yang dikenalnya di dunia maya, tentu mereka akan merasa senang.
Foto-foto selfie remaja di media sosial terkadang dinilai kurang pantas dan mengundang tindakan kriminal. Padahal memang penjahat hanya berusaha mencari alasan untuk melakukan pembelaan terhadap tindakannya.
3. Pembajakan akun pribadi
Akun pribadi di media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram dapat ‘dibajak’ orang lain dengan melakukan penipuan atau pemerasan pada teman-teman remaja di media sosial. Pelaku berupura-pura menjadi pemilik akun dan berkata kepada teman-temannya bahwa ia sedang mengalami musibah sehingga membutuhkan bantuan pinjaman dana.
Setelah berhasil ‘meminjam’ uang dari banyak orang, kemudian pelaku akan kabur dan akan sulit ditemukan.
(Baca juga: Dampak dan Manfaat Media Sosial Bagi Anak)
4. Membahayakan nyawa anak
Tak hanya anak dan remaja yang suka melakukan selfe, ibu-ibu yang sering posting foto-foto anaknya di media sosial juga dapat mengeksploitasi anak. Dengan begitu pengikutnya (followers) mengenal muka anaknya, dan dapat melakukan tindakan kejahatan seperti menculik dan meminta tebusan. Maka untuk ibu-ibu yang memiliki anak yang lucu harus ekstra berhati-hati saat mengajaknya keluar rumah.
5. Kerentanan mental anak dan remaja
Dengan banyaknya meme yang beredar di media sosial saat ini membuat para remaja jadi lebih mudah terbawa perasaan (BaPer). Mengapa? Karena banyak meme yang beredar berupa gambar dan status yang menunjukkan sosok yang lemah, putus asa dan tidak berdaya. Hal inilah yang pada akhirnya terbawa oleh para remaja dalam kehidupan nyatanya dan merasa bahwa dirinya memang seperti itu.
Itulah beberapa fenomena yang terjadi akhir-akhir ini dikalangan anak dan remaja di Indonesia. Oleh karena itu Anda harus waspada dalam pemberian fasilitas internet dan gadget pada anak-anak. Jangan sampai fasilitas yang kita berikan justru membawa dampak buruk bagi anak-anak.
Orang tua, dekati dan ketahuilah dunia anakmu agar mereka merasa diperhatikan dan dicintai.
Artikel menarik lainnya:
5 Keuntungan Teknologi Bagi Anak
Ini Dia Akibat Menyalahgunakan Teknologi Bagi Anak