Tren Meeting Saat Olahraga
Tren meeting saat olahraga, sepertinya pola ini masih asing di Indonesia. Namun sudah banyak yang melakukan pola “Sweatworking” ini menjadi hal yang efektif, produktif dan sehat di saat kita melakukan pekerjaan. Memang membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga bukanlah tugas yang mudah. Anda mungkin memiliki waktu untuk lari pagi, namun bagaimana jika anak Anda sakit, mungkin Anda harus tidur larut malam. Atau, Anda berencana untuk pergi ke gym usai pulang kerja, ternyata harus mengatur jadwal untuk bertemu dengan klien.
Namun seiring perkembangan olahraga menjadi sebuah tren dan prioritas menjaga kesehatan. Pertemuan minum koktail untuk bicara bisnis mulai tergantikan dengan jalan santai, alih-alih ke lapangan golf seperti biasanya, atau bersepeda. Jika di Indonesia kegiatan bisnis seperti ini sudah merambah ke dunia sepeda. Banyak saat ini mendiskusikan pekerjaan sembari bersepeda, untuk menghindari suasana kaku dan menikmati kegiatan yang menyenangkan serta merencanakan proyek-proyek masa depan.
Duduk sambil merokok adalah pola generasi manusia yang buruk saat ini untuk bicara bisnis. Ada baiknya orang-orang mencoba untuk berjalan kaki santai membicarakan hal yang penting, dan diyakini dapat memperoleh ide cemerlang untuk kesepakatan bisnis. Bahkan psikolog olahraga William Wiener, Ph.D menjelaskan olahraga dan berbicara bisnis akan memberikan kesempatan interaksi yang benar-benar positif, menyenangkan dan bermanfaat. Pertanyaannya adalah, apakah berlari bisa menjadi alternatif yang baik? Tentu bisa. Kemungkinannya, lari memang bukanlah pilihan yang tepat untuk pertemuan perdana dengan klien baru. Sesi lari dengan intens kecepatan tinggi, bisa jadi tidak nyaman bagi beberapa orang.