Tuntaskan Bullying Sejak Dini
Tips untuk mengatasi bullying
Apabila Anda merasa bahwa anak Anda mengalami hal-hal di atas, Anda harus mengambil tindakan untuk membantunya.
1. Berkomunikasi dengan anak Anda
Jika anak Anda cenderung menutup dirinya, ajak ia untuk berbicara dengan Anda. Mulailah dengan pernyataan singkat seperti “Bagaimana harimu di sekolah?” Pernyataan yang ringan seperti ini bisa membuka percakapan serta memberitahu anak Anda bahwa Anda benar-benar peduli dengannya. Jika anak Anda menjawab bahwa harinya di sekolah biasa saja, ajak dia bercerita tentang sekolahnya. Berikan anak Anda perhatian serta dukungan untuk membujuknya bercerita tentang masalah yang dihadapinya.
Jika anak Anda memutuskan untuk bercerita dengan Anda, Anda harus mendengarkannya dengan baik dan yakinkan dia bahwa Anda tidak marah ataupun kecewa karena sang anak tidak bisa melawan mereka. Hal ini dapat menghapuskan ketakutan mereka dan meningkatkan kepercayaan mereka pada Anda.
2. Hubungi pihak sekolah
Cara yang paling efektif adalah dengan menghubungi pihak sekolah. Anda dapat mengunjungi kepala sekolah dan menceritakan hal-hal yang dialami oleh anak Anda. Pihak sekolah akan membantu Anda dalam mengawasi anak Anda dan sekolah juga dapat meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap kasus bully yang mungkin saja dialami oleh murid lainnya selain anak Anda.
Buatlah permintaan pada pihak sekolah untuk melakukan pertemuan antara kedua pihak keluarga pelaku bully dan Anda agar mereka dapat membantu sang pelaku bully. Hal ini juga dapat menimbulkan efek jera pada pelaku bully dan menjadi contoh kepada murid lain untuk tidak melakukan bully.
Memang benar, soal bullying itu sangatlah penting dan perlu kita tangani dari pihak sekolah maupun orang tua. Bukan hanya di Indonesia, problem bullying ini di mana-mana. Bahkan masalah ini sedang diutamakan oleh menteri pendidikan di Jepang
http://www.japantimes.co.jp/news/2015/08/18/national/social-issues/suicide-among-children-tends-occur-long-vacation-study/#.VdO6PXih1UQ
Terima kasih untuk sharingnya. Namun banyak korban bullying takut menceritakan pengalaman buruknya bahkan ke orang terdekat. Hal ini memang jadi perhatian kita bersama, terlebih orang tua, sekolah, dan pemerintah.